Siapa yang tidak asing dengan makanan ringan yang satu ini. Ya, keripik kaca atau yang biasa disingkat sebagai kripca memang digandrungi berbagai kalangan usia. Keripik yang memiliki ciri unik yaitu berbentuk tipis dan transparan bak kaca kemudian diberi bumbu.
Kami menjumpai Ibu Fitri (30 tahun) di kediamannya bersama Ibu Kurnia (50 tahun) yang tengah menggilas adonan keripik kaca.
Pengolahan keripik kaca melalui proses yang cukup panjang. Singkong diparut, direbus, kemudian ditumbuk hingga menjadi adonan. Setelah itu, digilas hingga setipis mungkin berbentuk persegi panjang.
Pada proses penggilasan ini sekilas terlihat mudah padahal sebenarnya cukup sulit karena memerlukan teknik dan keterampilan tersendiri. Jangan lupa diberi alas plastik agar tidak menempel. Jika sudah, adonan kripca yang sudah dicetak kemudian dijemur hingga kering dan dipotong-potong menjadi bentuk yang lebih kecil untuk kemudian dibumbui.
Bisnis yang dijalani Ibu Fitri dan Ibu Kurnia sudah berjalan selama sekitar 10 tahun. Singkong yang diolah dibeli melalui supplier. 10 kg singkong dapat menghasilkan 3 kg keripik kaca. Dalam seminggu setidaknya terjual sebanyak 20 kg keripik kaca yang dibanderol seharga Rp20.000,00/kg sehingga omsetnya bisa mencapai Rp400.000,00
Pembuatan keripik kaca juga tidak terganggu oleh kondisi cuaca. Karena jika hujan, proses penjemuran bisa menggunakan oven.
Tinggalkan Komentar
Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *